Blogging

Apakah Blog Kamu Malah Bikin Rugi? Link Internal Bikin Bingung, Skor SEO Bisa Turun?!

syauqi wiryahasana

syauqi wiryahasana

Featured Image

Kamu tahu nggak, mungkin tanpa sadar, blog yang kamu punya justru bikin kamu kehilangan uang? Ini sering banget kejadian waktu kita lagi audit SEO, dan biasanya sih masalahnya muncul dari satu kesalahan yang kelihatannya kecil tapi penting banget: anchor text link internal yang bikin bingung.

Bayangin deh, kamu punya toko online yang jualan baju. Kamu sudah bikin halaman kategori yang keren-keren banget buat “kaos putih”, “kaos merah”, “kaos biru”, sama “kaos santai”. Tiap halaman itu sudah kamu optimasi habis-habisan biar bisa muncul paling atas di hasil pencarian. Terus, kamu mulai bikin blog, nulis konten-konten yang menarik buat narik pelanggan. Kedengarannya bagus kan? Belum tentu.

Masalahnya muncul pas kamu bikin link dari postingan blog kamu ke halaman kategori itu. Anchor text (kata-kata yang bisa diklik di hyperlink) yang kamu pakai itu nggak pas sama halaman yang dituju.

Kebingungan “Kaos Merah” yang Malah Ngluarin “Kaos Oxford Biru”

Misalnya, kamu nulis postingan blog tentang cara styling kaos. Di postingan itu, kamu sebut “kaos merah” dan kamu putuskan buat nge-link ke salah satu kategori kaos kamu. Tapi, bukannya nge-link ke halaman kategori “Kaos Merah” kamu, kamu malah nggak sengaja nge-link ke halaman kategori “Kaos Oxford Biru” pake anchor text “kaos merah”.

Ini mungkin kelihatan kayak kesalahan kecil, tapi ini ngasih sinyal yang bikin bingung buat mesin pencari. Anggap aja anchor text itu kayak label di map file. Kalau labelnya bilang “Januari” tapi isinya dokumen tentang “Agustus”, itu kan jadi bikin bingung. Mesin pencari itu sangat ngandelin anchor text buat ngerti konteks dan relevansi dari halaman yang di-link. Anchor text yang nggak cocok itu bikin konflik dan ngecilin kekuatan ranking halaman kategori kamu.

Contoh Nyata: Meja Kantor Besar vs. Meja Kantor Modern

Coba lihat contoh nyata dari sebuah website yang jual furniture kantor ini. Di postingan blog, mereka nyebut “meja kantor besar” dan pakai “meja kantor besar” sebagai anchor text. Tapi, bukannya nge-link ke halaman kategori khusus “Meja Kantor Besar” (padahal mereka punya), link itu malah ngarah ke kategori yang lebih umum, yaitu “Meja Kantor Modern”.

Ini kesempatan yang terbuang sia-sia! Mereka punya halaman kategori spesifik buat “meja kantor besar” yang kemungkinan besar mereka pengen rangking buat pencarian yang berhubungan dengan “meja kantor besar”. Dengan nge-link ke kategori yang lebih umum pakai anchor text “meja kantor besar”, mereka bikin mesin pencari bingung tentang halaman mana yang paling relevan buat kata kunci itu.

Kenapa Kejelasan Anchor Text Itu Penting Banget?

Anchor text itu ngasih konteks yang penting banget buat pengguna dan juga mesin pencari. Ini ngasih tahu mereka apa yang bakal ada di halaman yang di-link. Kalau anchor text-nya nggak konsisten atau nggak relevan, hasilnya:

  • Bikin Mesin Pencari Bingung: Ini bikin mesin pencari lebih susah buat ngerti topik dan relevansi halaman kategori kamu, yang akhirnya ngehalangin kemampuan mereka buat ranking. Mesin pencari butuh informasi yang jelas dan konsisten untuk mengindeks kontenmu dengan benar. Jika anchor text tidak relevan, mereka akan kesulitan mengidentifikasi topik utama halaman tersebut, sehingga peringkatnya bisa menurun.

  • Ngecilin Kekuatan Ranking: Ini nyebarin sinyal ranking ke banyak halaman alih-alih fokusin ke halaman kategori yang dituju. Setiap anchor text yang kamu gunakan adalah sinyal bagi mesin pencari tentang relevansi suatu halaman. Ketika sinyal ini terpecah atau tidak fokus pada halaman target, kekuatan keseluruhan untuk halaman tersebut akan berkurang, dan ini bisa berdampak negatif pada posisinya di hasil pencarian.

  • Bikin Pengguna Frustasi: Ini ngarah ke pengalaman pengguna yang buruk karena anchor text janjiin satu hal, tapi halaman yang dibuka beda sedikit. Pengguna mengandalkan anchor text untuk mengetahui apa yang akan mereka temukan setelah mengklik tautan. Jika anchor text menyesatkan, mereka mungkin merasa tertipu atau frustasi karena tidak menemukan informasi yang mereka cari, yang bisa meningkatkan rasio pentalan (bounce rate) dan mengurangi waktu kunjungan di situsmu.

Cara Manual vs. Cara Cepat: Nyari Masalah Anchor Text

Kamu bisa aja ngecek satu per satu setiap postingan blog dan link internal secara manual, tapi itu makan waktu banget. Cara yang lebih cepat dan efisien adalah pakai tools SEO kayak Screaming Frog.

Pakai Screaming Frog Buat Audit Anchor Text:

  • Unduh dan Pasang: Kamu bisa dapetin versi gratis Screaming Frog (atau versi berbayar buat situs yang lebih besar). Pastikan kamu mengunduh versi yang sesuai dengan sistem operasi komputermu dan ikuti instruksi instalasi dengan cermat.

  • Crawl Website Kamu: Masukin domain kamu terus klik “Start.” Screaming Frog bakal nge-crawl seluruh website kamu. Proses crawling ini akan memakan waktu tergantung pada ukuran situsmu, jadi pastikan koneksi internetmu stabil.

  • Identifikasi Halaman Kategori: Cari halaman kategori yang mau kamu analisis (misalnya, kategori “Meja Rapat Kecil” kamu). Kamu bisa menggunakan fitur pencarian di Screaming Frog untuk menemukan URL halaman tersebut dengan cepat.

  • Cek Tab “Inlinks”: Klik di halaman kategori itu terus pilih tab “Inlinks”. Ini bakal nunjukin semua link internal yang ngarah ke halaman kategori itu, beserta anchor text-nya. Tab ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana halaman tersebut dihubungkan dari seluruh situsmu.

  • Analisis Anchor Text: Periksa kolom “Anchor Text”. Cari ketidak-konsistenan, istilah yang umum banget, atau anchor text yang nggak ngerefleksikan fokus halaman kategori dengan akurat. Perhatikan anchor text yang terlalu umum, tidak relevan, atau yang mengarahkan ke halaman yang salah.

Contoh Analisis dengan Screaming Frog:

Dalam contoh yang tadi kita bahas, pakai Screaming Frog buat halaman kategori “Meja Rapat Kecil” nunjukin anchor text kayak:

  • “meja rapat kecil” – Ini bagus, anchor text yang relevan. Anchor text ini jelas menunjukkan isi halaman yang dituju, yang sangat baik untuk SEO.

  • “clear” – Ini bermasalah, anchor text yang nggak jelas. Kata “clear” terlalu umum dan bisa berarti banyak hal, sehingga tidak memberikan sinyal yang kuat kepada mesin pencari tentang topik halaman tersebut.

  • “meja rapat kecil” – Sekali lagi, ini bagus dan relevan. Penggunaan anchor text yang konsisten dan relevan seperti ini akan membantu mesin pencari memahami konten halaman.

Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata anchor text “clear” itu sebenarnya “clearance” dan nge-link ke kategori “Meja Rapat Kecil” yang lagi ada diskon. Meskipun secara kontekstual bisa dimengerti dalam kasus ini, ini nunjukin betapa gampangnya anchor text yang nggak jelas itu nyelip dan berpotensi bikin bingung kalau nggak diawasi dengan cermat. Bahkan anchor text yang tampaknya “logis” dalam konteks tertentu bisa membingungkan mesin pencari jika tidak eksplisit.

Praktik Terbaik Anchor Text Buat Internal Linking:

Buat menghindari masalah ranking ini, ikutin tips anchor text ini:

  • Buat Daftar Anchor Text Unik: Sebelum nge-link ke halaman kategori utama kamu, buat daftar variasi anchor text yang relevan dan unik buat tiap halaman. Pendekatan proaktif ini mastikan konsistensi dan ngindarin keyword cannibalization. Tools kayak EAS SEO Extension (pakai Semantic Sniper) bisa bantu kamu buat nge-generasi kata kunci yang berhubungan secara semantik. Kamu juga bisa pakai thesaurus atau sekadar brainstorming istilah-istilah yang relevan. Daftar ini akan menjadi panduanmu untuk menjaga konsistensi dan relevansi dalam internal linking.

  • Manfaatkan Rich Anchor Text: Buat link internal, kamu bisa dan harus pakai kata kunci yang kaya, termasuk exact match, partial match, dan long-tail keywords. Menggunakan berbagai jenis anchor text ini membantu mesin pencari memahami relevansi kontenmu secara lebih komprehensif.

  • Campur-campur: Pakai berbagai jenis anchor textexact match, long-tail, dan kata kunci semantik – buat bikin profil link internal yang alami dan beragam. Jangan monoton dengan hanya satu jenis anchor text. Keberagaman menunjukkan bahwa linkmu muncul secara alami, bukan hasil manipulasi.

  • Hindari Over-Optimization: Jangan terlalu sering pakai exact match anchor text. Kalau kamu lagi coba buat rangking “meja rapat kecil”, dan kamu punya beberapa postingan blog tentang meja rapat, hindari nge-link dari setiap postingan dengan exact anchor text “meja rapat kecil”. Ini bisa kelihatan nggak alami dan berpotensi memicu penalti over-optimization. Mesin pencari bisa menganggap ini sebagai upaya manipulatif, yang justru bisa merugikan peringkatmu.

Jangan biarin link internal yang bikin bingung ngerusak upaya SEO kamu. Dengan ngerti pentingnya anchor text yang jelas dan relevan, serta pakai tools kayak Screaming Frog buat audit internal linking kamu, kamu bisa mastiin postingan blog kamu justru ningkatin ranking halaman kategori kamu, bukan ngehalangin.